Nelayan Waspada Gelombang Laut Tinggi
Disarankan Untuk Tidak Pergi Melaut
RANGKASBITUNG, SNOL—Cuaca ekstrim yang belakangan ini melanda wilayah Lebak dan sekitarnya, khususnya Lebak Selatan, berdampak terhadap meningkatnya ketinggian gelombang yang mencapai 1,5 meter hingga 2,5 meter. Kondisi tersebut dinilai membahayakan, maka pihak Dinas Perikanan Lebak mengharapkan agar para nelayanan di Kecamatan Bayah, Wanasalam, Panggarangan dan Cihara, untuk selalu waspada saat melaut.
Karena, dengan kondisi gelombang yang tinggi, lalu para nelayan tidak mewaspadainya. Maka, Dinas Perikanan khawatir terjadi halhal yang tidak diinginkan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, TB Aep Saepudin mengatakan, gelombang setinggi itu sangat berbahaya jika nelayan memaksakan mencari ikan. Angin laut cukup tinggi, sehingga mengakibatkan ombak pada laut selatan juga cukup tinggi.
“Sejak dua pekan terakhir ini, ketinggian gelombang di laut selatan yaitu, di sekitar Bayah, Panggarangan, Wanasalam dan Cihara, mengalami peningkatan. Bahkan, dari hasil survey kami, tinggi gelombang di laut selatan saat ini mencapai 2,5 meter. Tentunya, kondisi itu sangat membahayakan bagi para nelayan,” ujar Tb Aep Saepudin, Rabu (29/11).
Ditambahkannya, hingga saat ini masih banyak nelayan di Lebak Selatan yang menggunakan perahu tradisional, yang tidak memiliki sarana atau kelengkapan pengamanan yang memadai. Untuk itu, agar tidak membahayakan keselamatan jiwa, maka sebaiknya nelayan yang menggunakan perahu tradisional, memaksakan diri untuk melaut. Karena, khawatir terjadi hal – hal yang tidak diinginkan saat melakukan penangkapan ikan di tengah laut.
“Terkecuali, ketinggian gelombangnya di bawah satu meter, serta dianggap tidak membayahakan. Maka, nelayan pengguna perahu tradisional bisa tetap melaut,” ujarnya.
Meningkatnya ketinggian gelombang di pantai selatan, juga dibenarkan oleh Kepala Balawista Lebak, Erwin Komara Sukma. Menurutnya, untuk saat ini ketinggian ombak sangat membahayakan bagi nelayan. Tidak hanya nelayan, pihaknya juga selaku tim Balawista Lebak selalu mengimbau kepada pengunjung tempat wisata untuk tidak berenang.
“Kita terus himbau para pengunjung pantai, untuk tidak berenang disaat ombak sedang pasang. Kita tidak mau ambil resiko, kita berusaha tegas kepada pengunjung,” tandasnya.
Terkait nelayan, lanjut pria yang akrab disapa AA ini, sejumlah nelayan yang masih melaut dalam kondisi gelombang yang tinggi, adalah nelayan yang memiliki parahu modern. Sedangkan, nelayan pengguna perahu tradisional hanya satu dua orang saja yang masih berani melaut.
“Walaupun ada yang memaksa melaut, tidak terlalu jauh dari bibir pantai. Karena, nelayan tersebut menyadari bahwa ketinggian gelombang yang diatas satu setengah meter sangat membahayakan terhadap keselamatan mereka,” imbuh AA. (mulyana/mardiana)