Pengurangan DAK Akibat Lemahnya Kinerja OPD
Komisi III Kembali Ingatkan Pemkab Soal Pembangunan Daerah
PANDEGLANG,SNOL–Hilangnya Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2018 untuk Kabupaten Pandeglang sekitar Rp 25 Miliar, disinyalir merupakan dampak akibat lemahnya kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat dalam menyerap DAK TA 2017 lalu, sehingga DAK yang tidak terserap mencapai Rp 19 Miliar.
Sekretaris Komisi III DPRD Pandeglang, Muhlas Halim mengungkapkan, TA 2017 lalu banyak anggaran dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan di Pandeglang, salah satunya yakni DAK sekitar Rp 19 Miliar yang tak terserap. Itu menjadi indikator, masih lemahnya kinerja Pemkab.
“Dalam rapat anggaran beberapa waktu lalu, diketahui ada sebesar Rp 19 Miliar DAK yang tidak terserap. Itu jelas, menjadi catatan buruk,” tegas Muhlas, Kamis (18/1).
Hal itu juga tambahnya, menjadi beban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pandeglang. Karena sudah jelas, dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Transfer ke daerah dan Dana Desa (DD), jika tak terserap maka APBD yang harus menanggulanginya.
“Akibat DAK tidak terserap, APBD kita dirugikan sekitar Rp 2,9 Miliar. Karena, ada pekerjaan pembangunan dari DAK yang tidak diselesaikan diantaranya, yakni pembangunan Rumah Sakit Pratama (RSP) Menes dan pengadaan buku di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud),” terangnya.
Ditegaskannya pula, sudah jauh-jauh hari pihaknya sering mengingatkan kepada eksekutif dan semua OPD terkait, agar tidak lambat dalam melaksanakan proyek pembangunan. Jangan sampai, ada istilah anggaran yang tak terserap.
“Beberapa faktor yang menyebabkan tidak maksimalnya serapan anggaran, yaitu, penyusunan perencanaan yang berbarengan dengan waktu pelaksanaan dan pembangunan yang lambat. Kejadian itu, harus menjadi cermin dan evaluasi serius bagi Pemkab,” pungkasnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Ferry Hasanudin tidak menampik masih ada DAK yang tidak terserap. Bahkan ia mengungkapkan, tidak terserapnya DAK itu diakibatkan pekerjaan pembangunan yang tidak diselesaikan tepat waktu atau mangkrak.
“Pekerjaan yang mangkrak itu diantaranya, di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dindikbud dan Dinas Kesehatan (Dinkes),” tandasnya.
Ferry menegaskan, supaya ke depan lebih baik dan lebih maksimal lagi penyerapannya, saat ini ia sedang mempercepat penyusunan perencanaan pembangunan, bahkan katanya ia sudah menargetkan Sirup (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan), selesai minggu-minggu ini. (nipal/mardiana)