Korban Bencana di Pandeglang Menyebar
Kerugian Capai Rp268 Juta
SEBANYAK 11 unit rumah, 3 bangunan dan 1 sekolah rusak akibat gempa bumi di wilayah Pandeglang, Selasa (24/1) lalu. Total kerugian mencapai Rp 268 juta. Korban gempa tersebar di berbagai kecamatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Dadi Supriyadi mengungkapkan, dari jumlah tersebut, kerusakan paling banyak terjadi di Kecamatan Panimbang. Karena di kawasan tersebut, ada 1 rumah rusak berat dan 1 bangunan berupa galeri batik Cikadu yang mengalami rusak ringan.
“Selain itu, Puskesmas Cigeulis dan Kantor Kecamatan Cikeusik juga mengalami kerusakan. Termasuk gedung serba guna CMBBS. Pada umumnya di kami hanya rusak ringan, berbeda dengan Kabupaten Lebak yang menjadi pusat gempa,” kata Dadi, Rabu, (24/1).
Menurutnya, data yang saat ini dimilikinya itu, masih bisa bertambah karena saat ini pihaknya masih melakukan pendataan. “Kemungkinan akan bertambah. Nanti kami update lagi. Tetapi memang kerusakan di Pandeglang itu menyebar, satu daerah paling hanya satu bangunan. Karena pusat gempanya di Lebak, jadi Pandeglang hanya berpengaruh kecil saja,” jelasnya.
BPBD selanjutnya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang. Sebab, pemulihan bangunan korban bencana merupakan kewenangan Dinsos. “Kami hanya melaporkan, untuk pembenahan fisik berada di ranah Dinsos. BPBD Provinsi Banten juga sedang fokus ke Lebak,” imbuhnya.
Menurut Dadi, ada beberapa rumah korban yang mulai diperbaiki oleh warga sekitar lantaran kerusakan tidak begitu berat. “Pemulihan korban bencana tidak akan lama, karena dari warga sendiri sudah berinisiatif untuk memperbaiki rumah korban. Kebanyakan yang rusak karena konstruksi bangunannya yang tidak kuat,” pungkasnya.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku, pasca kejadian sore harinya ia langsung meluncur ke beberapa lokasi yang terkena dampak gempa diantaranya yakni CMBBS dan rumah warga Kecamatan Bojong.
“Alhamdulillah, di Pandeglang tidak ada korban jiwa. Pada waktu kejadian gempa ibu (Irna menyebut dirinya,red) langsung cancel kegiatan yang sudah terjadwal dan langsung memutuskan mengunjugi para korban yang terkena dampak gempa,” katanya.
Dalam kesempatan memastikan ada atau tidak adanya korban jiwa kata bupati wanita pertama di Pandegang ini, pihaknya langsung memberikan bantuan sementara. “Pada saat berkunjung, ibu sudah berikan bantuan yang sifatnya sementara. Akan tetapi ibu sudah mengintruksikan pihak Dinsos cepat menurunkan bantuan selambat-lambatnya satu minggu sudah keterima oleh para korban,” tegas wanita pemilik anak tiga ini. (nipal/gatot)