Akses Jalan Anyer-Mancak Longsor
KAB. SERANG, SNOL–Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah pada Kamis (15/2) mengakibatkan tanah longsor dan menutup akses jalan menuju kawasan wisata atau jalan raya AnyerMancak. Kondisi itu terjadi tepatnya di Kampung Waringin, Desa/Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut, hanya saja kendaraan roda empat sempat tidak dapat melintas.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa longsor tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Material tanah dan pohon menutup akses jalan, kemudian satgas bencana Kecamatan Mancak yang melihat kejadian tersebut langsung melaporkan terhadap Pusdalops BPBD Kabupaten Serang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana Kusuma mengatakan saat itu masyarakat maupun Satgas Bencana Mancak dan Muspikan langsung melakukan evakuasi material longsoran yang menutup akses jalan. Kata dia kejadian pergeseran tanah tersebut diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan tanah menjadi gembur dan mudah longsor. “Material longsor yang menutup akses jalan tersebut berupa pohon tumbang dan tumpukan tanah,” kata Nana.
Mendengar informasi bencana tersebut, Nana mengaku langsung mengirimkan bantuan peralatan dan makanan untuk proses evakuasi, seperti cangkul, sekop, pengki, alat pengeruk sampah, air mineral dua dus, mie instans dua dus, biskuit 10 dus.
“Masyarakat, Satgas Bencana Mancak serta muspika lAngsung melakukan evakuasi material longsor dan pohon tumbang yang menutup akses jalan sampai pukul 14.00 wib, saat ini akses jalan tersebut sudah bisa dilalui dan penanganan dinyatakan selesai,” katanya.
Namun demikian ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap terjadinya angin kencang di wilayah Kabupaten Serang. Karena berdasarkan informasi dari BMKG wilayah Banten masih berpotensi hujan lebat.
“Kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat cuaca ekstrem, bagi masyarakat yang melihat atau terkena bencana alam dapat menghubungi langsung BPBD Kabupaten Serang atau melalui relawan setempat,” pungkasnya.
Waspada Hujan Lebat
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem kembali menerjang wilayah Banten. Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap potensi bencana seperti banjir dan longsor.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R. Prabowo mengatakan, dari pantauan kondisi dinamika atmosfer terkini terindikasi munculnya potensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode dua hari kedepan 16 – 18 Februari 2018, antara lain; Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo dan Papua.
“Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati hati akan dampak peningkatan potensi hujan, diperkirakan potensi banjir, longsor, genangan, banjir bandang, dan pohon tumbang juga turut meningkat,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (16/2).
Dikatakan bahwa, wilayah Perairan Barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Jawa bagian Selatan, Selat Bali – Selat Lombok – Selat alas bagian Selatan, Perairan Selatan P. Sumba hingga P. Rote, Laut Timor Selatan NTT, Perairan Utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Laut Jawa bagian Tengah dan Timur, Selat Makassar bagian Selatan diperkirakan ketinggian gelombang antara 2 – 4 meter.
Kondisi ini cukup berbahaya bagi kapal nelayan dan juga bagi masyarakat pesisir antara lain di wilayah Pelabuhan Ratu, Pantai Pangandaran, Pantai Cilacap, Parang Tritis, Pantai Pacitan, dan Pantai Selatan Banyuwangi. Masyarakat diharapkan agar berhati-hati karena gelombang tinggi di wilayah Pesisir Selatan Jawa cenderung meningkat pada sore hingga malam hari. (sidik/bnn)