Arief : Jadikan Teknologi Ladang Bisnis
TANGERANG, SNOL—Kecakapan dalam seni teknologi digital dapat mendatangkan keuntungan yang besar. Ladang bisnis baru tersebut dinilai Walikota Tangerang Arief Wismansyah sayang bila tidak dimanfaatkan pemuda jaman sekarang. Hal tersebut dikatakan di hadapan ratusan pemuda dalam Workshop Film dan Foto di ruang Akhlakul Karimah, Puspem, Tangerang, Sabtu (11/11).
Salah satu tren seni digital yang banyak digandrungi di dunia adalah Video Mapping. Arief mengatakan, kecakapan dalam bidang tersebut dibutuhkan banyak pihak. Pemerintah kota sendiri, sambung Arief, berencana menerapakan teknologi tersebut dalam salah satu landmarknya.
“Bikin video mapping itu tidak murah durasi 15 menit saja bisa mencapai Rp50-100 Juta. Makanya kalau para peserta workshop nanti bisa menguasai ini bisa jadi hal yang menghasilkan,” terangnya.
Video Mapping adalah seni pertunjukan cahaya dalam bentuk video yang diproyeksikan ke sebuah gedung. Arief mengatakan, landmark tersebut akan dijadikan sebagai saran hiburan dan edukasi untuk masyakarat Kota Tangerang. Landmark tersebut, sambungnya, akan terpampang di gedung Puspem Kota Tangerang.
“Jadi nanti bisa jadi Landmark, Malam Minggu kan suka ramai orang nongkrong di Puspem, dari pada bengong mereka kita kasih edukasi lewat film dalam bentuk Video Mapping, nanti materinya bisa tentang sejarah Kota Tangerang, Budayanya dan potensinya,” jelasnya.
Untuk itulah, kata Arief, workshop yang diinisiasi oleh Bagian Humas bekerjasama dengan Komunitas Fotografer Taman Potret ini menjadi ajang yang tepat bagi para peserta untuk belajar mengenai pembuatan suatu karya visual yang menarik dan juga layak jual, terlebih peserta workshop juga diajarkan tehnik video mapping yang saat ini sedang ngetrend.
“Jadi nanti peserta workshop bisa langsung mempraktekkan ilmunya,” katanya.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Bagian Humas serta bekerjasama dengan Komunitas Fotografer Taman Potret. Diharapkan, kegiatan ini dapat dijadikan ajang belajar membuat karya visual yang menarik dan juga layak jual. Arief juga meminta kepada para peserta workshop untuk bisa membantu mempromosikan potensi yang dimiliki oleh Kota Tangerang melalui karya visual yang saat ini banyak digemari oleh kalangan generasi muda.
“Mudah-mudahan ini bisa terus menumbuhkan kreatifitas masyarakat terutama generasi muda untuk bisa memvisualisasikan potensi yang dimiliki Kota Tangerang sehingga bisa semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dan juga Dunia,” katanya, Sabtu (12/11)
Menurut Arief, saat ini Kota Tangerang belum banyak dikenal oleh masyarakat dari luar daerah. Padahal, sambungnya, Kota Tangerang merupakan kota paling strategis di Indonesia. “Kita punya Bandara Soekarno Hatta, terbesar di Indonesia yang jadi pintu gerbang negara. Per tahunya ada 60 juta orang yang ke Bandara. Tiap hari mereka lewat Kota Tangerang, tapi sayangnya cuma numpang lewat aja, tidak ada yang mampir bahkan tahu kota ini,” katanya.
Dari kompetisi ini, Arief berharap para peserta bisa memanfaatkan media sosial untuk mendulang rupiah sebagai Digital Artpreneur. Dia menambahkan, pengguna internet di Indonesia menempati urutan ke-enam terbanyak di dunia, “artinya kesempatan bagi generasi millenial saat ini untuk mengenalkan potensi kita di dunia maya sangat terbuka,” jelasnya.
“Dan ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin, karena telah banyak contoh dari para pengguna sosial media yang hanya berbekal kreatifitas mereka bisa mendapatkan uang yang tidak sedikit,” paparnya.
Selain diisi dengan kegiatan workshop atau pelatihan, Festival Visual Kota Tangerang juga mengadakan Lomba Foto dan Film bagi pelajar, mahasiswa dan juga jurnalis serta masyarakat umum. (irfan/gatot)